Home »
Sekilas Info
»
Kabupaten Malang Pantau Pangan Lewat TI
Kabupaten Malang Pantau Pangan Lewat TI
Category: Sekilas Info
DETIKPOS.net - Badan Ketahanan Pangan Kab. Malang menggunakan sistem teknologi informasi (TI) pada staf dan penyuluh pertanian guna memantau dan menyuluh permasalahan-permasalahan yang muncul terkait dengan produksi pangan di daerah tersebut.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kab. Malang Nasri Abdul Wahid, mengatakan sistem tersebut sebenarnya telah dimulai pada November 2010 namun semakin diintensifkan pada Januari 2011.
"Dengan dibekalinya staf Badan Ketahanan Pangan dan penyuluh pertanian dengan laptop, maka mereka bisa meng-upload data secara cepat, riil time, serta mengunduh berbagai informasi terkait dengan pertanian, peternakan, dan perikanan dari situs Kementerian Pertanian, peternakan, dan perikanan," kata Nasri Abdul Wahid di Malang, hari ini.
Di Kementerian Pertanian, peternakan, dan perikanan, lanjut dia, ada program cyber extension. Di program, ada 20 hyperlink terkait dengan masalah-masalah pertanian, peternakan, dan perikanan, sampai update harga pangan.
Dengan begitu, staf di Badan Ketahanan Pangan Kab. Malang serta para penyuluh dapat segera mengetahui informasi terbaru terkait dengan masalah pertanian, peternakan, dan perikanan.
Mereka juga dapat segera meng-upload data jika ada masalah terkait dengan pertanian, peternakan, dan perikanan di daerah, di Kab. Malang. Dengan begitu, maka masalah tersebut segera dapat diatasi.
"Seperti saat ada serangan hama wereng di Kec. Kasembon, Kec. Ngantang, dan kawasan Malang Selatan, kami merekam dalam video dan kami upload ke situs Kementerian Pertanian, peternakan, dan perikanan sehingga dapat segera dicari jalan keluarnya. Luasan lahan yang terkana serangan hama tersebut memang hanya kecil, antara 5-10 hektare, namun tetap perlu adanya perhatian sehingga serangan hama tersebut tidak menyebar."
Untuk mengoperasikan sistem tersebut, dia akui, tidak ada anggaran khusus. Petugas cukup melengkapi dengan laptop. Mereka bisa memanfaatkan layanan internet speedy di kecamatan-kecamatan.
"Tapi karena biaya berlangganan murah, maka bandwidth-nya kecil. Padahal data yang di-upload maupun diunduh biasanya besar. Karena itulah, nanti kami usul ke Kementerian agar masalah bandwidth menjadi perhatian. Bisa dibantu pemerintah seperti pada Kementerian Pendidikan untuk sekolah-sekolah."
Dengan menggunakan sistem tersebut, maka petani, penyuluh, maupun Dinas Pertanian, peternakan, dan perikanan dan Perkebunan serta Badan Ketahanan Pangan bisa melakukan video conference membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan perikanan.
Kecamatan yang sudah bisa melakukan video conference, yakni Poncokusumo, Dampit, dan Pakisaji. Pada Mei, dan pada Mei diharapkan semuakecamatan di Kab. Malang sudah bisa dilakukan video conference masalah pertanian, peternakan, dan perikanan.
"Kementerian Pertanian mengapresiasi apa yang kami lakukan dengan menerapkan sistem TI dalam melaksanakan tugas-tugas ketahanan pangan." [bisnis/ris]
Blogger Malang Selatan
ini baru mantab